Rabu, 22 April 2015

DEDAK KATUL BEKATUL FERMENTASI

DEDAK KATUL BEKATUL
FERMENTASI
Banyak permintaan dari rekan-
rekan peternak yang menginginkan
pembahasan tentang katul
fermentasi. Permintaan ini di
landasi pendapat yang
mengatakan, bahan pakan ternak
yang telah mengalami proses
fermentasi mutu, kualitas, protein
dan TDN(Total Digestible Nutrien)
bahan pakan tersebut akan
meningkat tajam.
Tapi benarkah seperti itu ? Coba
nanti kita bahas bersama
kebenaran praduga keilmuaan
tersebut. Sebelumnya, harus di
samakan terlebih dahulu persepsi
tentang istilah-istilah dedak,
katul, bekatul, fermentasi, ragi,
urea…
KATUL
Biji bulir padi yang telah di
pisahkan antara kulit luar atau
sekam dari biji dalam atau istilah
jawa wuloh biji padi berwarna
merah kecoklatan. Setelah proses
penggilingan di pabrik atau
Selepan istilah jawanya, akan
keluar 2 hasil yang terpisahkan,
beras putih dan katul . Oleh
karyawan selepan seringnya di
namakan katul gilingan pertama.
Nilai nutrisi :
Protein : 12 %
Energi Metabolisme : 1680 Kcal/kg
Lemak : 13 %
Serat Kasar : 12 %
Ca : 0,12 %
P : 1,5 %
Na : 0,07 %
K : 1,7 %
CL : 0,07 %
Mn : 200 ppm
Zn : 30 ppm
DEDAK
Merupakan hasil samping dari
pemisahan gabah/biji padi antara
kulit sekam dan beras Wuloh, hasil
sampingnya pecahan lembut dari
kulit padi atau sekam. Hasil
samping ini di campur dengan
katul dengan perbandingan 70 : 30
katul hasilnya namanya Dedak.
protein : 9 – 10 %, energy
metabolism 1300 Kcal/kg, dedak ini
hanya cocok khusus untuk hewan
ruminansia seperti kambing,
domba, kerbau, sapi.
BEKATUL
Atau lebih terkenal dengan nama
katul separator yaitu limbah dari
penggilingan beras yang sudah
berwarna putih, biasanya berat
massa lebih tinggi di banding
katul. Bekatul ini warnanya
cenderung putih dan masih banyak
ikutan beras pecah. Bekatul dan
katul cocok untuk campuran
formula pakan
unggas seperti ayam dan itik
bebek, dengan nilai nutrisi :
Protein : 12 %
Energi Metabolisme : 2850 Kcal/kg
Lemak : 12 %
Serat Kasar : 3 %
Ca : 0,04 %
P : 1,4 %
Na : 0,07 %
K : 1,1 %
CL : 0,07 %
FERMENTASI
Fermentasi merupakan proses
pembiakan protein sel tunggal.
Protein sel tunggal yang biasa di
pakai adalah yang di produksi
dengan media kultur cair missal :
kefir, yoghurt, asam cuka. Sedang
protein sel tunggal media subtract
padat missal : oncom, tempe,
tempe, kecap.
Tujuan awal fermentasi untuk
meningkatkan nilai tercernak
pakan, sehingga penyerapan nilai
nutrisi pakan lebih optimal, yang
pada akhirnya seharusnya
produktivitas akan meningkat.
RAGI
Atau ada juga yang menyebutnya
Laru, bibit atau biang jamur /
kapang yang dipergunakan dalam
fermentasi. Ragi tempe
mengandung kapang Rhizopus
orizae, yang pada
pertumbuhannya mampu memecah
susunan kimia protein komplek
menjadi sederhana sehingga
mudah di cerna.
Macam ragi yang biasa di gunakan,
Rhizopus spec, Rhizopus
oligosporus, Rhizopus
,champydosporus, Aspergillus
niger , ragi tape atau mikro
organism lain seperti EM 4,
fermetan jerami atau yang lainnya
lagi, karena sekarang banyak
banget merk keluaran pabrik yang
telah dijual bebas.
UREA
Urea di sini yang di maksudkan
adalah urea yang sering di pakai
buat pupuk tananman . Yang mana
kandungannya 46 % adalah
Nitrogen. Kenapa di pakai, untuk
menjadi bom protein, bersama-
sama dengan sisa subtract mineral,
nitrogen urea dan sel-sel mikroba,
beserta perombakan pati,
meningkatkan nilai prosentase
protein yang di namakan Protein
Enrichment.
Yang perlu di perhatikan di sini,
kebutuhan protein bangsa Unggas
ayam dan bebek itik adalah protein
yang berupa Asam Amino,
kesepuluh asam amino komplit.
Ini artinya penggunaan urea hanya
di khususkan untuk hewan
Ruminansia sapi, kerbau, kambing,
domba. Yang mana dalam ke
empat organ pencernakan banyak
mengandung jutaan mikro
organism yang membantu proses
penyerapan nutrisi pakan.
CARA PEMBUATAN
Bahan :
1. Katul
2. Mineral unggas dan ruminansia
3. Urea bagi ruminansia, unggas
tidak memerlukannya
Alat-alat :
1. Drum, ember, plastic untuk
pemeraman
2. Dandang/ alat kukus di
sesuaikan dengan yang di miliki
Langkah kerja :
1. Basahi katul dengan air buat “
pero “ saja, masukan dandang/alat
kukus, masak 30 menit di hitung
mulai airmendidih, hindari terlalu
matang atau katul masukan ember
kocori dengan air panas lalu aduk-
aduk sampai merata, di buat “
pero “ juga.
2. Dinginkan katul, campur dengan
urea 1 sendok the tiap 2 kg katul,
mineral 1 sendok makan tiap 2 kg
katul, ragi tape 1 butir tiap 4 kg
katul. Kenapa di pakai ragi tape,
karena harga murah…atau rekan
rekan pingin tahu caranya buat
ragi tape ? lain kali saja bahasnya
ya………
3. Semua bahan di campur aduk
sampai rata, lalu masukan dalam
drum, ember atau plastic, tutup
rapat udara ndak boleh masuk, 2
atau 3 hari, hasil terbaik 4 hari.
Simpan di tempat teduh yang tidak
terkena paparan sinar matahari.
4. Setelah jadi bisa langsung di
berikan pada hewan ternak atau
kalau ingin di simpan keringkan
terlebih dahulu baru di kemas, jika
pengeringan sempurna tahan
hingga 2 bulan.selesai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar